
Tahun 2011, pertama kali saya bertemu dengan Pete. Waktu itu, kami ada di dunia yang sama, STESEN TV. Pekerjaan yang tidak kenal waktu. Siang bertemu malam, malam bertemu pagi, kadang lupa makan, kadang lupa berehat. Tapi entah kenapa, waktu itu semua penat terasa wajar. Mungkin kerana semangat yang membuatkan semuanya terasa lebih dari sekadar bekerja.
Waktu berjalan. 14 tahun kemudian saya dan Pete ditemukan kembali. Tapi kali ini bukan di depan layar monitor, bukan di belakang pentas. Bukan juga di antara skrip dan deadline yang gila. Kita bertemu di ruang yang baru, di dunia yang jauh dari tempat kita mula dulu.
Fotokopi Slow Bar. Bermula dengan perkenalan sederhana, dan perlahan-lahan menjadi cerita.
Diusahakan oleh Omar dan Wanah pada Julai 2021. Berakar dari dunia kreatif, mereka menyelaraskan dua alam - antara produksi yang sibuk dan hobi yang merawat jiwa. Terinspirasi dari perjalanan ke Jepun dan Indonesia, Fotokopi menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa - sebuah pengalaman.
Ketika itu, saya melihat Pete membantu Wanah dan Afiq di Fotokopi. Saya merasakan dua wanita itu bukan sekadar membancuh kopi. Ini soal keberanian mengubah cerita hidup, soal meracik takdir supaya lebih punya rasa. Kopi yang disediakan, ada cerita di setiap cangkir yang mereka seduh, ada perasaan di setiap tegukan.
Daripada perbualan panjang dan ketukan jari di meja kayu, lahirlah idea solo pop-up pertama untuk MO. Siapa yang paling teruja dengan idea ini? Sudah tentu teman baik saya, Edlyn dan Kilsy! Kesempatan seperti ini tidak selalu datang. Tapi mereka yakin. Edlyn dengan mata yang binar dan senyum manis, katanya :
“Ini adalah permulaan baik tahun 2025”
Koleksi Selaras akan hadir menemui anda secara fizikal pada 22 & 23 Februari di Solo Pop-Up di Fotokopi Slow Bar. Bagi yang menanti dari kejauhan, pembelian atas talian akan dibuka secara rasmi pada 25 Februari.
(Dari kiri Pete, Edlyn, Ellma dan Wanah mengenakan Oyya Unisex Shirts)